CHAPTER 2
Si Kelinci Bertelinga Satu sedang berbahagia.Tentu saja karena si Burung Hantu.pernah menggunakan kupingnya sebagai selimut.Baginya,berkorban demi yang dia sayang adalah suatu kebanggaan meskipun harus ditebus dengan rasa sakit dan penampilan yang cacat.
Beberapa hari kemudian di minggu yang sama,Si Kelinci dan Si Burung Hantu sedang duduk bersama.Sepertinya cinta Si Kelinci Bertelinga Satu tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka saling bercerita satu sama lain,bermain bersama,mencari makan dan kegiatan lainnya.Meskipun untuk itu Si Kelinci Bertelinga Satu harus begadang dan kelelahan esok harinya.Karena Si Burung Hantu hidup di malam hari. Tekadang,Si Kelinci juga ikut mengantarkan Si Burung Hantu ke tempat Si Burung Hantu berkumpul dengan teman temannya. Meskipun jauh,tapi Si Kelinci tidak pernah mengeluh.Karena dia senang dan rela. Karena hanya itu waktu bagi mereka untuk bersama.
Dan dari teman temannya itu juga,Si Kelinci tahu bahwa sebentar lagi Si Burung Hantu akan pergi jauh untuk berimigrasi. Tidak semua jenis burung bisa ikut berimigrasi,hanya spesies terpilih yang dapat ikut dan kebetulan Si Burung Hantu berhasil lolos dan ikut berimigrasi.
Setelah mengetahui tentang hal itu,Si Kelinci Bertelinga Satu semakin lebih sering mencoba meluangkan waktu dengan Si Burung Hantu karena dia sadar waktu mereka sebentar lagi.Meskipun begitu,Si Burung Hantu sering menolak meluangkan waktunya bersama Si Kelinci Bertelinga Satu.Entah karena dengan alasan tidak mau merepotkan si Kelinci,karena sibuk,karena kecapaian,karena ada janji lain,bahkan karena malas.
Si Kelinci tetap sabar sampai akhirnya.......
Si Kelinci ulang tahun.Teman teman Si Kelinci Bertelinga Satu memberi kejutan dengan menyambangi sarangnya di pinggir sungai pagi buta.Si Kelinci tentu saja senang.Tapi dia heran,mengapa tidak ada si Burung Hantu diantara mereka.
"Loh? Burung Hantu tidak ikut kalian?" kata Si Kelinci Bertelinga Satu
"Kami tadi mengajak dia,tapi katanya dia sedang malas" jawab salah satu dari mereka.
Sampai siang,Si Kelinci dan teman temannya bersenang senang meskipun hati dan pikiran Si Kelinci dipenuhi pertanyaan.Dan waktu malam telah tiba.
Si Kelinci mendatangi Si Burung Hantu.Saat menanyakan mengapa si Burung Hantu tidak datang,dia hanya mendapat jawaban
"Aku kecapaian,lagipula aku malas dan aku harus pergi latihan bersama teman temanku." jawab si Burung Hantu.
Kesabaran Si Kelinci Bertelinga Satu telah habis.Dia mulai menanyakan kenapa Si Burung Hantu memperlakukan dia seperti ini.Dan si Burung hantu menjawab
"Sudahlah,kita memang tidak cocok.Aku rasa kita tidak perlu memiliki hubungan khusus"
Si Kelinci tentu saja menolak pernyataan itu.Namun Si Burung Hantu tetap keras kepala.
"Aku memang jahat,aku akan bilang pada penghuni hutan yang lain bahwa aku lah yang jahat"
dan Akhirnya mereka saling menjauh.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Para penghuni hutan telah mengetahui kabar tentang Si Kelinci dan Si Burung Hantu. Si Kelinci terkadang saat ditanya alasan kenapa mereka saling menjauh.Jika menjawab pun dengan intonasi putus asa. Si Kelinci tidak terlalu sedih,karena pada akhirnya Si Burung Hantu sadar akan perbuatannya. Itu cukup baginya,karena ini demi kebaikan dia di masa depan.
Namun fakta berbicara lain,Si Burung Hantu berbicara hal sebaliknya pada penghuni yang lain. Dia mengataka bahwa Si Kelinci lah yang salah. Karena Si Kelinci posesif,pemaksa,tidak tahu diri,dan alasan lainnya. Si Kelinci tidak marah kepada Si Burung Hantu.
Si Kelinci Bertelinga Satu hanya bisa diam.Sendirian
Sendirian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar