Jumat, 05 Agustus 2011

Husen,Fatimah dan Monster

       Suatu hari, hiduplah Husen dan istrinya, Fatimah. Mereka hidup sederhana,rajin beribadah namun sayang sekali, seperti dongeng klasik lainnya keluarga cemara ini hidup miskin.Namun mereka saling menyayangi satu sama lain.

       "Aku akan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan" kata Husen pada istrinya. Istrinya tentu saja bimbang. Di satu sisi, ia tidak mau hidup sendirian di rumahnya yang sempit dan dingin, tapi ia juga butuh nafkah dari suaminya.Akhirnya Fatimah mengizinkan Husen pergi ke kota demi mutu hidup yang lebih baik.

      Di perjalananan.Husen melewati hutan rimba dan melihat sekumpulan orang sedang menyembelih kerbau dan menyiramkan darah dari kepala si kerbau ke tanah di sekitar mereka.

       "Ini perbuatan syirik,ini jauh dari syariat agama.ini harus dihentikan!"

     Husen lalu menghampiri sekumpulan orang yang sedang melakukan ritual setan itu.Lalu Husen pun berhasil mengusir mereka,namun tanpa diduga keluar Monster dengan tanduknya yang tajam dan taring yang tajam.Seringainya membuat bulu kuduk Husen berdiri.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      "Apa yang kau lakukan wahai manusia bajingan, kau menghancurkan upacara sesembahan untukku !" Seru si Monster kepada si Husen

      "Dengar Monster brengsek,aku berpegang teguh pada agama ku.Aku akan hancurkan kerajaan setan mu itu agar orang orang itu bisa bertobat dan kembali ke jalan yang benar"

      "Kau boleh saja menghancurka istana ku ini,tapi langkahi dulu mayatku"


Sungguh klise....

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      Husen yang bersenjatakan kampak dan hati yang teguh pada agama tentu saja dapat mengalahkan si Monster dengan mudah.benar benar mudah. seperti menutup buku fisika saat kamu mengantuk.

      "Cukup,jangan bunuh aku, aku akan berikan kamu kekayaan asal kau tidak membunuhku!" Kata si Monster kepada si Husen.

     Awalnya Husen menolak tawaran si Monster,namun dia mulai ragu. Dia dan istrinya butuh uang untuk hidup. Dan di kota pun belum tentu dia mendapatkan pekerjaan.Dia mulai kehilangan keteguhan agamanya.

     "Dengar,sekarang kau pulang ke rumah mu. Dan besok pagi akan ada sebuah peti berisi batangan emas dan Uang. Pulanglah,kau akan kaya raya wahai manusia" si Monster mulai mempengaruhi kembali.

     "Oh iya,dan jangan lupa kau harus menyembeih kerbau untukku sesudah kau mendapati peti dirumahmu itu.Anggap saja itu mahar yang harus kau tembus " lanjut si Monster.


Dan akhirnya......


       Husen kembali ke rumahnya.Istrinya pun bingung mengapa Husen sudah pulang.Apakah yang pulang itu benar benar Husen atau hanya seorang jin yang menyamar untuk memperkosa dia. Setelah membuktikan bahwa itu adalah benar benar Husen,Husen mulai menceritakan apa yang terjadi padanya.

Keesokan harinya.

      Selepas sembahyang subuh , Husen dan Fatimah mendapati ada sebuah peti di kamarnya.Isinya persis seperti yang dijanjikan si Monster.Dan anehnya lagi, emas dan uang di dalam peti itu tidak pernah habis. Dan setiap Husen mengambil uang dan emas dalam jumlah yang banyak , ia selalu menyisihkan sebagian. Bukan untuk anak yatim atau fakir miskin.Tapi untuk membeli seekor Kerbau untuk dijadikan sesajen untuk si Monster.

Sekarang,Husen dan Fatimah hidup bergelimangan harta.Mereka hidup bahagia meskipun nilai moral dan agama mereka sudah hilang.Benar benar hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar